Cerita Dewasa Kehidupan Pelancur Yang Sangat Menikmati Profesinya

Cerita Dewasa Pelampung Yang Sangat Menikmati Profesinya, cerita ml paling hot, cerita artis ngesex, cerita seorang psk, ngesek yuk 2018
Kenalkan namaku Indah. Umurku 24 tahunStatusku bersuami dengan 2 orang anak.Pekerjaanku pelacur Oke nanti dulu, jangan mencemoohku dulu. Saya bukan pelacur kelas Kramat Tunggak apalagi Monas di Jakarta atau Gang Dolly di Surabaya.
Saya seorang pelacur profesional. Oleh karena itu tarip pemakaian saya juga tidak murah. Untuk bermain singkat sebesar US $ 200, dengan uang muka US $ 100 pas saat pencatatan pesanan dan kekurangannya harus dilunasi sebelum pengguna jasa saya sebelum menaiki tubuh saya.
Jelasnya, sebelum kunci cara tempat berlangsungnya permainan dikunci. Short play berlangsung 1 jam, paling lama 3 jam, tergantung stamina customer. Kalau tadi 1 jam, sudah merasa capai, dan tidak memiliki lagi kekuatan untuk ereksi, apalagi untuk ejakulasi, sudah usai.
Semua kesepakatan ini dalam tata cara pemakaian tubuh atau jelasnya lagi tata cara persewaan kemaluan saya. Ini sudah penghasilan bersih, sudah merupakan take home pay. Saya tidak mau tahu soal harga sewa, minum, makan malam dan sebagainya.
Semua aturan ini saya buat dari hasil pengalaman menjadi pelacur selama 3 tahun (saya lebih suka lagi pelacur dua tahun lagi, bila modal saya sudah cukup). Saya tidak pernah diskriminasi, apakah pembeli saya itu seorang pejabat atau konglomerat. Pokoknya ada uang kemaluan saya terhidang, tak ada uang silakan hengkang. Lebih banyak uang lebih banyak layanan, tidak ada uang tanpa layanan.
Yang terakhir nokia belum ada tips. Setelah persetubuhan selesai, saya akan ganti, "Bapak (atau mas) puas dengan layanan saya?" Jawabnya bisa macam-macam. "Luar biasa!" Bilang begitu sambil menggelengkan kepala.
Atau ada yang menganggukkan kepala, "Biasa!".Ini yang sering, tanpa kata sepataHPun memberikan lembaran dua ribuan atau tiga lembar. Untuk tarip long-play atau sepanjang malam, tergantung kesepakatan saja, namun tidak akan kurang dari enam ratus dolar. Itu tentang tarip.
Sekarang tentang layanan. Saya akan menuruti apa saja yang diminta oleh pelanggan (pelanggan) selama hal itu tidak merusak atau tubuh saya atau tubuh pelanggan. Dengan mulut, oke, begitu juga mandi kucing atau mandi susu yaitu memijati tubuh pelanggan dengan buah dada saya yang putih dan montok, juga oke-oke saja. Tetap bersetubuh sambil disiksa, atau saya harus menyiksa pasangan saya, saya akan ditolak.
Tiga tahun menjadi pelacur telah memberikan pengalaman hidup yang besar sekali dalam diri saya. Saya memiliki buku catatan harian tentang hidup saya. Saya selalu menulis pengalaman persetubuhan saya dengan bermacam-macam orang, suku bangsa bahkan dengan laki-laki dari bangsa lain (Afrika, India, Perancis, dan lain-lain).
Tapi kalau selama tiga tahun saya menggeluti profesi saya itu lahir dua orang anak manusia, (masing-masing berumur 2 tahun 3 bulan dan lebih lagi 1 tahun), tentunya saya tidak bisa apa adanya masing-masing anak itu. Cobalah dihitung, kalau dalam minggu saya disetubuhi oleh minimal 10 orang, dalam 1 bulan ada 30 orang yang memarkir kemaluannya di kemaluan saya (1 minggu saat menstruasi, saya libur).
Ini tidak berarti anak itu tanpa bapak. Resminya anak itu adalah anak Pak Hendrik (nama samaran). Dia adalah bos tempat saya secara resmi bekerja. Seorang notaris dan sekarang sedang merintis membuka kantor pengacara.
Pekerjaan resmi (pekerjaan tidak resmi saya adalah pelacur) ini cocok dengan pendidikan saya. Saya, mahasiswa tingkat terakhir Fakultas Hukum salah satu universitas swasta, jurusan hukum perdata. Pikiranku kepingin menjadi notaris, seperti Pak Hendrik ini.
Sebetulnya saya ditawari Pak Hendrik untuk bengkel kantor yang akan dibangunnya tadi.Saya tidak mau. Menurut persepsi saya (dunia) saya peradilan di negeri kita masih semrawut.
Mafia, nepotisme, sogok, intimidasi masih kental mewarnai dunia peradilan kita. Dari yang di daerah sampai ke Mahkamah Agung (ini kata majalah Tempo loh). Tentu sudahlah itu bukan urusan saya. Lalu darimana saya kenal dengan Pak Hendrik? Itu terjadi pada tahun pertama saya menjadi pelacur.
Waktu itu saya hamil 2 bulan. Kebetulan Pak Hendrik mem-booking saya. Setelah selesai menikmati tubuh dan kemaluan saya sepuasnya, saya muntah-muntah. Itu terjadi saat saya bangun pagi. Dia bertanya apa saya hamil. Saya jawab iya. Lalu dia bertanya siapa bapaknya. "Ya entahlah", jawab saya. Waktu itu dia menawari pekerjaan untuk saya, kesediaan untuk secara resmi menjadi suami saya dan tentunya melegalisir bayi yang akan saya lahirkan.
Saya tidak tahu bagaimana dia mengurus tetek bengeknya di kantor catatan sipil dan bagaimana dia bisa menjinakkan isterinya. Yang jelas setelah itu setiap hari Selasa dan Kamis saya berkantor di kantor Pak Hendrik. Lalu apa keuntungan Pak Hendrik? Ya pasti ada
Tiap hari Selasa dan Kamis, dia akan sarapan kedua. Mulai dari menciumi, meraba-raba badan dan buah dada, dan terakhir menyutubuhi.Kadang-kadang saya malah tidak sempat bekerja karena selalu dikerjai oleh suami saya tersebut.(Bangunan yang dipakai sebagai tempat kerja pak Hendrik dan saya terpisah dengan bangunan untuk ruang kerja stafnya).
Wajahku memang cantik. Tinggi dan berat serasi, bahkan berat badan di atas angka ideal, namun terserah seksi. Buah dada cukup besar, dan tidak kebesaran seperti perempuan yang sedang operasi operasi plastik dengan mengganjal buah dadanya dengan silikon.
Kata orang saya cukup seksi dari sikap dan penampilan sehari-hari juga. Singkat kata, kalau ada perempuan laku disewa Rp 1,6 juta sekali pakai, bangun sendiri bagaimana penampilan, penghidangan dan rasanya. Baiklah terakhir saya ceritakan tentang pengawal saya, atau bodyguard saya.
Namanya Mulyono. Saya biasa dipanggilnya Dik Mul, karena memang usianya baru 21 tahun, tiga tahun lebih muda dari saya. Orangnya tinggi, atletis dengan potongan rambut cepak, dan penampilannya seperti militer.
Konon katanya, sehabis lulus SLTA Mulyono pernah mengikuti tes masuk di AKMIL, gan jatuh pada tes psikologi tahap 2. Orangnya sopan (asli dari Jawa Tengah) dan disiplin, dia juga sangat setia pada saya (saya sudah sering mengetes kesetiaannya tersebut).
Mulyono sudah saya anggap adik sendiri.Menjadi pengurus pribadi, mengurus pembayaran kontrak, mengatur waktu kerja, melindungi dari berbagai pemerasan oknum keamanan dan sebagainya, pokoknya seperti sekretaris pribadi. Hanya saja dia tidak tinggal serumah dengan saya. Saya dekat dengan rumah saya. Selain itu dia masih mengikuti kuliah di Universitas Terbuka, Fakultas Hukum. Lalu berapa gajinya? Itu rahasia perusahaan.
Apa yang jelas, sebagai seorang penjaga putri cantik, atau penjaga kebun wisata, apa waktu dia saya beri kesempatan untuk unggul atau menikmati keindahan kebun itu. Mula-mula dia memang menolak. Itu terjadi pada suatu malam minggu di rumah.
Dia saya panggil, saya minta dia memijati badan saya. Dia menurut. Saya hanya lolos gaun malam tipis dengan celana dalam dan BH yang siap dilepas. Mula-mula kaki saya dipijatnya pelan-pelan, enak rasanya kok. Rasanya bangun untuk memijit. Kemudian naik ke betis, yang kiri kemudian yang kanan.
"Dasternya ditarik ke atas saja Dik Mul", kata saya waktu dia mulai memijat bokong.
Saya sengaja memancing nafsu seksnya sedikit demi sedikit. Sementara nafsu saya sudah mulai terbangun dengan pemijatan pada bokong tadi.Bokong saya diputar-putar, dan nafsu seks saya bertambah. Terus pemijatan pada pinggang, lalu punggung. Pada pemijatan di punggung kancing BH saya lepas, sehingga semua bisa dipijat secara merata tanpa ada halangan.
Waktu Mulyono memijat leher, dia terlhat sangat berhati-hati. Setelah saya membalikkan badan, Mul akan memulai memijat dari kaki. Saya mengatakan agar dari atas dulu. Rupanya dia bingung also kalau Dari differences Mulai darimana kepala ATAU Leher, padahal papa Saya Sudah Terbuka sehingga kedua bukit kembar Yang putih Dan Kekar ​​ITU Terbuka Dan merangsang Yang melihatnya. Belum sampai dia menjawab pertanyaan saya, saya sudah mengatakan ..
"Dik Mul, Mbak Indah dicium dulu yach!" 
"Ach enggak Mbak jangan." 
"Lho kenapa? Dik Mul gak sayang sama sama mbak ya? "
Tanpa menunggu jawaban, saya sambar leher Mul, saya peluk kuat-kuat, saya cium bibirnya.Dengan kedua kaki saya, saya telikung, saya sekap. Dia terlihat gelagapan juga. Lama leher dan kepala Dik dalam saya. Rasanya seperti mengalahkan anak kecil dalam pergulatan karena Dik Mul ternyata diam saja.
Baru setelah lima menit, Dik Mul memberi perlawanan. Pelukan saya lepaskan. Dia mulai mencium pipi saya, turun ke dagu, lalu dada, di antara kedua buah dada saya. Disapunya dengan bibirnya semua daerah sensitif di sekitar mulut, dada dan leher. Saya menikmati benar ciuman ini.
Apalagi setelah bibirnya turun ke bawah di sekitar pusat, pangkal paha dan sekitar kemaluan saya. Tanpa saya sadari tubuh saya meliuk-liuk, terus dan menikmati rangsangan erotis yang mengalir di seluruh tubuh. Kemaluan saya mulai basah, tunggu sesuatu yang akan masuk.Setelah puas diciumi, saya berbisik ..
"Dik Mul, masukkan sekarang kemaluannya ya!Saya sudah nggak tahan .. "
Dia lalu berdiri dan mulai melepas, baju, celana, baju baju dan terakhir celana dalamnya. Kini penisnya terlihat utuh putih kehitaman, dengan semburat urat-urat kecil di sekitar pangkalnya.Ujungnya seperti ujung bambu runcing, lebih panjang bagian bawah. Penis itu mencuat ke atas, buat lebih kurang 30 derajat dengan bidang horisontal.
Pelan-pelan penis itu mulai ditelusupkan di antara bibir kemaluan saya. Setelah itu ditarik secara pelan-pelan. Kemaluannya dan kemaluan saya bisa diibaratkan dua kutub magnit, pergesekannya bara arus yang merambat dari kemaluan keseluruh tubuh,
juga dari kemaluannya dan memberikan rasa nikmat yang sangat untuk pasangan yang sedang ber-charging tersebut. Gosokan kemaluan Mulyono yang semakin cepat buat seluruh tubuh saya seperti. Kemaluan saya terasa berdenyut meremas kemaluan Mulyono.
Saya orgasme, dan ini terulang lagi beberapa kali, multi orgasme. Makin lama rangsangan itu makin meningkat. Bersetubuh dengan Mulyono memang saya rasakan agak lain. Saya suka meladeni ke para pelanggan, dengan Mulyono saya seperti diladeni, dipuaskan rasa haus saya.
Gerakan keluar-masuk kemaluannya yang lambat, ciuman disekitar buah dada yang sedang diselingi dengan menghisap-hisap putingnya, dan reaksi menggeliat-geliatnya tubuhku, seperti suatu pertunjukkan slow motion yang mengasyikkan. Dan saat saraf tubuh saya tak lagi kuat menampung muatan itu, saya berbisik ..
"Dik Mul, tembak sekarang ya!"
Dan Mulyono mempercepat gesekan kemaluannya, sampai pada puncaknya mengejang. Bersama itu pula saya peluk kuat-kuat tubuh Mulyono. Inilah puncak persetubuhanku dengan Mulyono. Teman-teman, sekian dulu perkenalan saya yang panjang lebar.
Cerita Dewasa Pelampung Yang Sangat Menikmati Profesinya, cerita ml paling hot, cerita artis ngesex, cerita seorang psk, ngesek yuk 2018

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cerita Dewasa Kehidupan Pelancur Yang Sangat Menikmati Profesinya"

Posting Komentar